Launcing Pembayaran dana BST-Pusat di Kabupaten Flores Timur serta Launching Pembayaran BST-Pusat oleh PT.Pos Indonesia (persero) Cabang Larantuka, Jumat (15/5). Foto: BNN/Emnir.
Larantuka/BaliNewsNetwork-Pembayaran dana Bantuan Sosial Tunai (BST) oleh pihak BRI, BNI dan PT.Pos Indonesia (persero) di Kabupaten Flores Timur-NTT, pun resmi terlaksana pada Jumat (15/5). Bertempat di Aula Kantor Camat Tanjung Bunga, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon yang didampingi unsur Forkompinda Flores Timur, Camat Tanjung Bunga, Laurens N.Hewen, dan Kepala Cabang PT.Pos Indonesia (Persero) Larantuka, Martin Darmapan, melaunching penyaluran dana BST kepada 16.818 kk penerima, dan melaunching penyaluran BST yang menjadi tanggungan PT Pos Indonesia (persero) Cabang Larantuka kepada 15.039 penerima.
Seiring dengan aliran rahmat BST-Pusat tersebut, dimana-mana masih terkeluhkan dan tersaksikan kenyataan yang berbanding terbalik dengan posisi penerima manfaat BST-Pusat itu. Ada nama penerima BST Pusat yang tercatat sebagai perangkat desa, dan pensiunan PNS! Bahkan ada pula yang PNS! Walaupun terbijaki dengan pergantian penerima (bila kenyataan itu ditemukan dalam daftar penerima) melalui musyawarah desa/kelurahan dan dibuatkan dalam berita acara pergantian dan penetapan nama penerima baru, toh sebagian besar warga Flotim lalu menyoalkan buruknya sistem pendataan tersebut.
Tak pelak, aliran kecurigaan tersebut pun tersasarkan kepada Pemerintah Desa, Pemerintah Kelurahan, Pemerintah Kecamatan hingga ke Pemerintah Kabupaten! Tak ketinggalan, kecurigaan itu pun tersasarkan pada kalangan Wakil Rakyat Flotim yang konon, lebih mementingkan barisan timsesnya!
Dari manakah data penerima BST-Pusat itu berasal?
Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, Anselmus Yohanes Maryanto yang dikonfirmasi BaliNewsnetwork.com di ruang kerjanya, Kamis (14/5) menjelaskan, data penerima salah satu jenis dana jaring pengaman sosial dampak covid-19 yang dikenal dengan nama Bantuan Sosial Tunai (BST)- Pusat tersebut, sesungguhnya berasal dari Kementerian Sosial RI yang termuat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) .
Data tersebut adalah hasil olahan Kemensos berdasarkan pendataan pihak BPS dalam kegiatan Sensus Ekonomi sebelumnya.

Plt.Kadis Sosial Flotim, A.Y Maryanto
“Data awalnya memang berasal dari Kemensos! Melalui aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS)-NG (Next Generation), kami dikirimkan data itu yang pada awalnya Flores Timur mendapat kuota 15.781 kk penerima manfaat dana tersebut. Namun dalam perjalanan, Kemensos masih membuka kuota lagi bagi semua daerah dengan limit waktu yang sangat singkat (3 hari). Atas peluang itu, dalam koordinasi lintas sektor dan para camat, kami mengirimkan lagi sekitar 800-san data tambahan, baik itu dari klaim warga yang tidak menerima PKH maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang masuk ke kami (Updating) maupun data para ojek dan sopir yang terdata oleh Dinas Tenaga Kerja Flotim kemarin. Namun setelah terverifikasi pihak Kemensos berdasarkan sejumlah persyaratan, hanya 400 dari data tambahan itu yang lolos! Nah, di beberapa hari yang lalu, BST ditutup,dengan kuota untuk Flotim bertambah ke 18.339. Namun melalui SIKS-NG, terlihat masih ada permintaan tambahan, kami pun lalu melakukan perbaikan data sebelumnya yang tidak lolos itu. Lagi-lagi kami harus berurusan dengan limitan waktu yang diberikan. Sehingga ketika ditutup per hari ini, Kamis (14/5), kuota BST Pusat untuk Flores Timur sebesar 18.536! Angka ini adalah akumulasi DTKS (valid) dan Non DKTS (tambahan)! Sehingga total penerima BST kita berdasarkan DTKS adalah 16.818 itu,” urai jelas Anselmus Yohanes meriwayatkan asal muasal data penerima BST Pusat tersebut.
Dari total kuota penerima untuk Flores Timur tersebut, BRI mendapat tanggungan membayar kepada 303 penerima manfaat, dan BNI sebanyak 555 penerima manfaat. Sementara sisanya menjadi tanggungan pihak PT.Pos Indonesia (persero) Larantuka. Penyaluran oleh ketiga lembaga tersebut akan terjadi pasca Launching pembayaran BST–Pusat untuk Kabupaten Flores Timur, Jumat (15/5) oleh Bupati Flores Timur di Kantor Camat Tanjung Bunga.
Selain BST-Pusat (APBN) tersebut, Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur pun bergiat menjemput bola pada BST –Propinsi. Walau didesak oleh kekasipan waktu, namun dalam koordinasi gerak cepat yang dibangun bersama Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa/Kelurahan, Dinsos Flotim akhirnya mengirim 1.075 KK penerima dari 3900-san kuota yang teralokir pihak Propinsi untuk Kabupaten Flores Timur.
“Memang ini soal kekasipan waktu, namun sambil memperbaiki data yang tidak lolos pada BST Pusat itu dan meminta data dari setiap desa/kelurahan, (5 KK per desa/kelurahan) kami lalu mengirimkan 1000. Namun karena permintahan perpanjangan waktu yang kita ajukan itu diterima pihak propinsi, kami lalu memininta tambahan lagi dari setiap desa/Kelurahan, masing-masing 5 KK penerima. Banyak yang mengirimnnya terlambat! Ketika sudah ditutup baru dikirim, bahkan ada yang baru kirim kemarin! Banyak pula dengan data yang tidak lengkap! Dan hingga pada penutupan BST-Propinsi itu, kita kirim 1.075 penerima manfaat BST-Propinsi,” ungkap Anselmus Yohanes Maryanto seraya menambahkan pihaknya juga sedang memperiapkan data terkait BST-Kabupaten. (Emnir)
Editor: Rahman Sabon Nama