Kapal Perintis Shimpo 16 terlihat miring lalu tenggelam akibat diseruduk Kapal Maju 8 di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Selasa (10/12), pukul 18 wita. Foto: BNN/doc.posmat.al flotim/Emnir.
Lewoleba/BaliNewsNetwork-Ketika sedang melakukan manuver tender haluan (bulbus) untuk berlabuh pada Kapal Shimpo 16 yang sedang berlabuh di pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Selasa (10/12) pukul 18.00 wita,Kapal Maju 8 menabrak lambung depan bagian kanan kapal Kapal Shimpo 16 . Akibat tabrakan tersebut,lambung kanan bagian depan Kapal Shimpo 16 jebol . Air laut pun masuk begitu mudah dan cepat, menyebabkan kapal tersebut miring ke kanan dan akhirnya tenggelam.
Komandan Pos Pengamat TNI AL Flores Timur,Serka Mohammad Sangidun yang dikonfirmasi BaliNewsNetwork.com melalui saluran WhatsAppnya membenarkan peristiwa tersebut.Tidak ada korban jiwa . Seluruh crew kapal Shimpo 16 langsung diamankan di pos Polairud Lembata.Kasus ini pun sedang ditangani pihak Polres Lembata.
“Berdasarkan laporan Danposal Lembata, benar terjadi tabrakan tersebut Kejadian itu bermula dari masuknya Kapal Maju 8 dan hendak berlabuh pada lambung kanan Kapal Shimpo 16 yang telah lebih dahulu sandar dan melaksanakan aktivitas pembongkaran barang bawaaannya. Disaat sedang melakukan manuver tender haluan (bulbus),Kapal Maju 8 yang sarat dengan muatannya itu tidak mampu menahan lajunya kapal, walau sudah terbantukan dengan jangkar. Tabrakan pun tak terhindarkan . Lambung depan Kapal Shimpo 16 bagian kanan jebol, dan air masuk dengan cepat sehingga mengakibatkan Kapal Shimpo 16 miring ke kanan dan kemudian tenggelam bersama 1557 ton Semen Tonasa .” urai Serka Igun.
Tentang Kapal Shimpo 16
Kapal Shimpo 16 adalah salah satu kapal Perintis. Kapal yang dinahkodai oleh Sularjo (47) asal Watu Pecah Gedong, Ngadirojo Kabupaten Wonogiri -Jawa Tengah tersebut telah berlabuh diteluk Lewoleba sejak 3 Desember 2019 menanti antrian sandar pada pelabuhan Lewoleba, Kapal tersebut membawa muatan semen Tonasa sebanyak 1700 ton dari Biringkasih Makasar dengan tujuan bongkar di pelabuhan Lewoleba.
Sularjo baru menepikan kapalnya itu dan sandar pada pelabuhan lewoleba pada Selasa (10/12) pukul 07.30 wita dan diikuti dengan aktivitas bongkar muatan.Pembongkaran tersebut baru mencapai hitungan 143 ton ketika terjadi musibah tabrakan tersebut. (Emnir)
Editor : Rahman Sabon Nama