
Kapolda NTT Brigjen Pol Widyo Sunaryo memberikan penghargaan kepada Simon Para Puka yang telah menyelamatkan pantai Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, dengan menanam ribuan anakan bakau. bnn/eman niron.
Adonara/Balinewsnetwork-Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda ) NTT Brigjen E. Widyo Sunaryo pada Kamis (10/11) di areal pantai desa Bloto (Watanpao), Kecamatan Adonara Timur, memberikan penghargaan kepada Simon Para Puka, warga desa Nuri (Ile Bura) Flores Timur yang oleh warga desanya dijuluki “orang gila” mangrove (bakau).
Kapolda NTT yang hadir bersama Dir Pol Air Polda NTT Kombes Pol Budi Santoso, SH.,MM dan Forkompimda Flores Timur tersebut terperangah akan keseriusan dan keuletan Simon Puka yang rela menghabiskan uangnya hanya untuk membudidayakan mangrove.
Dalam dialog dengan Kapolda NTT, Simon menyebutkan kegilaannya bersama istrinya Tuti Riberu dilatarbelakangi oleh keprihatinan mereka akan tingkat abrasi di pantai Nurabelen, tempatnya berdiam.
“Ketika saya pulang dari tanah rantau, saya kaget menyaksikan kondisi pantai di kampung saya itu. Daratan telah tergerus oleh gelombang yang cukup jauh hingga 70-an meter. Oleh karena itu tergerak hati saya untuk meminimalisir tingkat abrasi itu. Saya mencari berbagai jenis pohon dan saya tanam. Namun selalu tidak berhasil. Oleh karena itu bersama istri saya, kami berjalan mengumpulkan buah mangrove dan melakukan pembibitan. Warga setempat bahkan menganggap kami orang gila, namun kami tidak peduli. Alhasil, kami lalu menanan kurang lebih 7.000 anakan mangrove di pantai Nurabelen,” tutur Simon Puka sembari menegaskan dirinya tidak mempunyai misi lain selain melihat pantai kampung nya hijau oleh mangrove dan meminimalisir tingkat abrasi.
Untuk membudidayakan mangrove tersebut,Simon Puka yang mengaku salah satu korban Mitra Tiara, lantas mengatur strategi keuangan rumah tangganya. Hasil kebun berupa mente, kelapa dan kopra, dijualnya untuk melancarkan kegiatan pengembangan mangrove. Beberapa sanak keluarga yang membantunya, dibiayai dari hasil penjualan beberapa komoditi hasil kebunnya itu.
Terkait moment dirinya mendapat penghargaan dari Kapolda NTT itu,Simon dan istrinya sama sekali tidak pernah membayangkan .Mereka mengaku kaget ketika Kapolsek Wulanggitang menyambangi kediaman mereka dan menyampaikan ihkwal akan menerima penghargaan tersebut. Dirinya lalu menyumbangkan 1.000 pohon anakan mangrove untuk ditanam bersama Kapolda di pantai Watanpao, desa Bloto dalam kegiatan Sambang Nusa dan Quick Wins I Ditpolair Polda NTT.
Dalam sambutannya Kapolda NTT Brigjen Widyo Sunaryo meminta semua warga Bloto dan warga Flotim umumnnya untuk selalu menjaga dan merawat mangrove.
“Demi anak cucu, bakau menjadi tanaman penting yang dapat memberikan kehidupan kepada manusia,” kata Brigjen Pol Widyo Sunaryo. (Emnir).