
Ilustrasi Brankas. Foto: BNN/Ist.
Wulanggitang/BaliNewsNetwork-Sebagian dana desa tahun 2019 milik Desa Waiula (Watobuku), Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur – NTT raib dari brankas yang tersimpan dalam ruangan kerja Kepala Desa. Kabar tentang hilangnya sebagian dana desa hasil pencairan tahap pertama tersebut diketahui pada 12 Agustus 2019 atas laporan Bendahara Desa kepada Kepala Desa Waiula Lius Deornay. Informasi hilangnya dana upah kerja (HOK) dari brankas yang dibeli dari Maumere itu pun menjadi buah bibir warga setempat
Berbagai dugaan pun merebak tatkala meluasnya informasi tentang raibnya sisa dana desa hasil pencairan dana desa tahun 2019 tahap pertama itu. Ada warga yang menilai, hilangnya uang tersebut hanyalah modus yang sengaja dimainkan oknum aparat tertentu. Bahkan ada pula yang mengaitkan dengan kisah pembelanjaan brankas itu.Kisah kunci duplikat pun beredar ramai.
“Kasus itu kini ramai diperbincangkan oleh warga di desa kami. Aneka dugaan pun berhamburan menilik dari ketidakwajaran raibnya uang itu. Bahkan sebelum diketahui uang tersebut hilang, ada warga yang sempat lihat ada oknum aparat desa yang sering ke kantor desa sendiri pada malam hari. Wajar kami menduga karena tak masuk akal, uang bisa hilang dari brankas sedangkan posisi brankasnya aman-aman saja? Apalagi brankas tersebut tersimpan aman di tempat yang aman pula. Pertanyaannya adalah, siapa sajakah yang tau letak brankas itu? Siapa sajakah yang bisa membuka brankas itu? Kunci brankas tersebut dipegang oleh siapa? Jadi bagi kami kehilangan ini hanyalah spekulasi yang sengaja dimainkan untuk mengelabui,” ujar informan balinewsnetwork.com by pohne dari Waiula-Watobuku, Selasa, 20 Agustus 2019.
Sementara itu, tentang besaran dana yang hilang dari brankas tersebut pun tertuturkan beragam oleh warga setempat. Ada yang menyebut Rp 32.000.000, ada pula Rp 41.000.000. Namun yang pasti, dana yang raib dari brankas tersebut adalah dana untuk pembayaran upah kerja (HOK). Kasus tersebut menurut informan itu telah dilaporkan Pemdes Waiula ke Polsek Wulanggitang dan kini sedang dalam penyelidikan tim penyidik Polsek Wulanggitang. (Emnir)
Editor : Rahman Sabon Nama